RSS

Monthly Archives: November 2012

APAKAH SAMPAI PADAMU BERITA TENTANG MAHANAZI? (oleh: Helvy Tiana Rosa)

Kabar apakah yang sampai padamu tentang Palestina?

Apakah sampai padamu berita

tentang rumahrumah yang dihancurkan

tanahtanah meratap berpindah tuan,

bahkan manusia yg dibuldozer?

 

Apakah sampai padamu berita

tentang airmata yang tumpah

dan menjelma minuman seharihari

tentang jadwal makan yang hanya sehari sekali

atau listrik yang menyala cuma empat jam sehari?

 

Apakah sampai padamu

berita tentang kanakkanak yang tak lagi berbapak

tentang ibu mereka yang diperkosa atau diseret ke penjara?

Para balita yang menggenggam batu dengan dua tangan mungil mereka

menghadang tentara zionis Israel

lalu tangan kaki mereka disayat dan dibuntungi

 

Apakah sampai padamu berita tentang masjidil Aqsha

di halamannya menggenang darah

dan tubuhtubuh yang terbongkar

Peluru yang berhamburan di udara

menyanyikan lagu kematian menyayat nadi

kekejaman yang melebihi fiksi

dan semua film yang pernah kau tonton

di bioskop dan televisi

Kebiadaban yang mahanazi

 

Tapi orangorang di negeriku masih saja mengernyitkan kening:

“Palestina? Untuk apa memikirkan Palestina?

Persoalan di negeri sendiri menjulang!”

Mereka bersungutsungut tak suka

Membatu, tak jarang terpengaruh

menuduh pejuang kemerdekaan Palestina

yang membela tanah air mereka sendiri

sebagai teroris!

 

Duhai, maka kukatakan pada mereka:

Tanpa abai pada semua persoalan di negeri ini

Atas nama kemanusiaan: menyala-lah!

Kita tak bisa hanya diam

menyaksi pagelaran mahanazi

sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna

dan bercanda di ruang keluarga

kita tak bisa sekadar

menampung pembantaianpembantaian itu dalam batin

atau purapura tak peduli

Seorang teman Turki berkata:

mereka yang membatasi ruang kemanusiaan

dengan batasbatas negara

sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan

 

Hai Amr Moussa tanyakan pada Liga Arab

belum tibakah masanya bagi kalian

bersatu, membuka hati, berani

berhenti mengamini nafsu Amerika

yang seharusnya kita taruh di bawah sepatu?

 

Hai Ban Ki Moon,

apakah Perserikatan Bangsa Bangsa itu nyata?

Sebab tak pernah kami dengar

PBB mengutuk dan memberi sanksi

pada mahanazi teroris zionis Israel

yang pongah melucuti kemanusiaan dan keberadaban

dari wajah dan hati dunia

Apakah kalian, apakah kita tak malu

Pada para syuhada flotilla, Rachel Corrie, Yoyoh Yusroh

dan George Galloway?

 

Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu:

menyebarkan tragedi keji ini pada hatihati yang bersih,

memberi meski sedikit apa yang kita punya

dan mendoakan Palestina

 

Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?

Tentang Palestina yang bersemayam kokoh

di hati mereka yang diberi kurnia?

 

Seperti cinta yang tak bisa kau hapus

dari penglihatan dan ingatan,

airmata, darah, dan denyut nadi manusia

 

: Lawan Mahanazi!

 
1 Comment

Posted by on 24 November 2012 in Miracle of ISLAM

 

Puasa Asy-Syura

Jum’at dan Sabtu Besok Jadual Puasa Tasu’a dan ‘Asyura!

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menjadikan beberapa musim sebagai ladang memanen pahala, salah satunya pada syahrullah al-Muharram. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah yang telah melaksanakan puasa ‘Asyura dan berniat melaksanakan puasa Tasu’a, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah Ta’ala berfirman,

فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36)

Ini menunjukkan, mengerjakan perbuatan zalim/maksiat pada bulan ini dosanya lebih besar daripada dikerjakan pada bulan-bulan selainnya. Sebaliknya, amal kebaikan yang dikerjakan di dalamnya juga dilebihkan pahalanya. Salah satu amal shalih yang dianjurkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk dikerjakan pada bulan ini ibadah shiyam. Beliau menganjurkan untuk memperbanyak puasa di dalamnya.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu.” (HR. Muslim, no. 1982)

Menurut Imam Al-Qaari berkata, bahwa secara zahir, maksudnya adalah seluruh hari-hari pada bulan muharram ini. Tetapi telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah sama sekali berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan. Maka hadits ini dipahami, dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram bukan seluruhnya.

Puasa Tasu’a dan ‘Asyura

Pada umumnya dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram ini. Hanya saja perhatian khusus Syariat tertuju pada satu hari, yaitu hari ‘Asyura. Berpuasa pada hari tersebut bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)

Kapankah Hari ‘Asyura Itu?

Hari ‘Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharram. Demikianlah pendapat jumhur ulama dan yang nampak dari zahir hadits berdasarkan kemutlakan lafaznya dan yang sudah ma’ruf menurut ahli bahasa. (Disarikan dari al-Majmu’ oleh Imam al-Nawawi)

Ibnu Qudamah berkata, ‘Asyura adalah hari kesepuluh dari bulan Muharram. Ini merupakan pendapat Sa’id bin Musayyib dan al-Hasan al-Bashri yang sesuai dengan riwayat dari Ibnu ‘Abbas, “Rasullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan berpuasa pada hari ‘Asyura, hari kesepuluh dari bulan Muharram.” (HR. Al-Tirmidzi, beliau menyatakan hadits tersebut hasan shahih)

Diriwayatkan dalam Shahihain, dari Ibnu ‘Abbas, Ibnu Umar, dan Asiyah bahwa Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam telah berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa padanya.

Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma pernah menceritakan tentang puasa Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam,

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Aku tidak penah melihat Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jangan Puasa ‘Asyura Saja, Tapi Sertakan Satu Hari Sebelumnya

Disunnahkan untuk menambah puasa Asyura dengan puasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal Sembilan Muharram yang dikenal dengan hari Tasu’a. Tujuannya, untuk menyelisihi kebiasaan puasanya Yahudi dan Nashrani.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau berkata, “Ketika Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa padanya, mereka menyampaikan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nashrani.’ Lalu beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sudah wafat.” (HR. Muslim, no. 1916)

Berkata Imam al-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya, “Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara  keseluruhan, karena Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam telah berpuasa pada hari ke sepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.”

Apa Hikmah Berpuasa Hari Tasu’a?

Imam al-Nawawi rahimahullaah menyebutkan tentang tiga hikmah dianjurkannya shiyam hari Tasu’a: Pertama, maksud disyariatkan puasa Tasu’a untuk menyelesihi orang Yahudi yang berpuasa hanya pada hari ke sepuluh saja.

Kedua, maksudnya adalah untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja. Pendapat ini disebutkan oleh al-Khathabi dan ulama-ulama lainnya.

Ketiga, untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari ke Sembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Dan alasan yang paling kuat disunnahkannya puasa hari Tasu’a adalah alasan pertama, yaitu untuk menyelisihi ahli kitab. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullaah dalam al Fatawa al-Kubra berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam melarang bertasyabbuh dengan ahli kitab dalam banyak hadits. Seperti sabda beliau tentang puasa ‘Asyura,

لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ

Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)

Ibnu Hajar rahimahullaah dalam catatan beliau terhadap hadits, “Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan”, Keinginan beliau untuk berpuasa pada hari kesembilan dibawa maknanya agar tidak membatasi pada hari itu saja. Tapi menggabungkannya dengan hari ke sepuluh, baik sebagai bentuk kehati-hatian ataupun untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Dan ini merupakan pendapat yang terkuat dan yang disebutkan oleh sebagian riwayat Muslim.”

Bolehkah Berpuasa Pada Hari ‘Asyura Saja?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah dalam al-Fatawa al-Kubra Juz ke IV berkata, “Puasa hari ‘Asyura menjadi kafarah (penghapus) dosa selama satu tahun dan tidak dimakruhkan berpuasa pada hari itu saja.” Sedangkan Ibnu Hajar al-Haitami dalam Tuhfah al-Muhtaj menyimpulkan bahwa tidak apa-apa berpuasa pada hari itu saja.

. . . Jadual Puasa Tasu’a dan ‘Asyura 1434 Hijriyah: hari Jum’at dan Sabtu besok yang bertepatan dengan tanggal 23 dan 24 Desember 2012 M. . . .

Kapan Hari Tasu’a dan ‘Asyura Pada Tahun Ini?

Hari Tasu’a dan ‘Asyura pada tahun ini, 1434 Hijriyah, sebagaimana yang tertera dalam kalender yang beredar di masyarakat Indonsia -Insya Allah-, jatuh pada hari Jum’at dan Sabtu besok yang bertepatan dengan tanggal 23 dan 24 November 2012 M.

Maka kami mengajak saudara-saudara seiman untuk berpuasa pada dua hari tersebut untuk menghidupkan sunnah Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam ini. Semoga kita mendapatkan janji yang disebutkan dalam hadits nabawi, yaitu diampuni dosa-dosa selama setahun yang lalu. Semoga Allah memberikan kemudahan dan kekuatan kepada kita untuk melaksanakannya. [PurWD/voa-islam.com]

 
Leave a comment

Posted by on 22 November 2012 in Miracle of ISLAM